Kamis, 14 Juni 2012

Alhamdulillah, Satu Per Satu Pada Nikah


Undangan demi undangan berdatangan. Undangan pernikahan teman-teman dari beragam masa. Ada yang masa SD, SMP, SMA bahkan semasa kuliah. Yang terbaru aku menghadiri acara resepsi dari teman ngaji semasa smp. Sebelumnya juga teman kuliahku dah ada yang nikah. Aku gak nyangka, yang usia cukup muda pun dah berani untuk membangun rumah tangga. Di sisi lain aku salut pada mereka, khususnya bagi temanku yang cowok yang biasanya mayoritas orang menunggu kesiapan sampai usia hampir kepala tiga untuk benar-benar siap menikah.

Teman satu kosma – sebutan untuk kelas semasa kuliah – udah hampir lebih dari separuh dah nikah. Aku bersyukur mereka tidak menunda terlalu lama untuk melangkah ke jenjang yang serius. Jamak kita lihat sekarang ini mayoritas kaum muda lebih milih berlama-lama menjalani masa pacaran yang sering pula tanpa muara yang jelas, apakah akan dibawa ke jenjang yang serius atau sekedar main-main. Bukan apa-apa, bila terlalu lama hal itu bisa sangat rawan akan kecelakaan  before married. Kita lihat berita-berita tentang kasus hamil pra nikah aja miris banget. Gimana nanti jadinya rumah tangga yang dibangun dengan kemaksiatan pada Allah, bisa jadi gak ada barakahnya. Na’udzubillah jangan sampe deh.

Sudah sangat jelas bahwa Rasulullah menyeru pada para pemuda bila telah siap menikah, haruslah disegerakan, sebagaimana sabdanya: 

"Wahai sekalian pemuda, siapa diantara kalian telah mempunyai kemampuan, maka hendaklah ia menikah, karena menikah itu dapat menundukkan pandangan, dan juga lebih bisa menjaga kemaluan. Namun, siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa, sebab hal itu dapat meredakan nafsunya." HR. Al-Bukhari (no. 5066) kitab an-Nikaah, Muslim (no. 1402) kitab an-Nikaah, dan at-Tirmidzi (no. 1087) kitab an-Nikaah.

Siap menikah di sini berarti siap baik lahir maupun batinnya. Bila telah merasa siap maka sunnah baginya menikah bahkan wajib bila merasa berat menahan hawa nafsu. Solusi untuk meredan hawa nafsu sambil menunggu kesiapan itu adalah dengan berpuasa. Itu sebagai benteng terbaik untuk menghindari hal-hal negatif dalam penantian menuju gerbang pernikahan.

Makanya, aku sangat senang dan bersyukur teman-temanku satu per satu menjalankan sunnah Rasul. Aku berharap semoga pernikahan mereka langgeng, menjadi keluarga yang samara (sakinah, mawaddah warahmah) serta segera diberikan anugerah buah hati yang bisa mengindahkan masa depan. Itulah doa yang aku sealu panjatkan ketika berkesempatan menghadiri pesta pernikahan mereka, menjadi saksi kebahagiaan dua insan yang memadu kasih di bawah naungan Ridho Ilahi. Di samping doa yang diajarkan Rasul untuk sang pengantin yang tentunya sudah sama-sama kita hafal. 

Barakallahu laka, wa baraka ‘alaika, wa jama’a bainakuma fil khoir…
"Semoga Allah memberkahimu, semoga engkau mendapat keberkahan, dan semoga Allah mengumpulkan kalian berdua didalam kebaikan." Lihat Shahih: Ibnu Majah (2905)

Aku juga berharap dan berdoa sama Allah moga bisa segera menyusul mereka untuk menyempurnakan separuh agama dalam waktu dekat ini. Ya Rabb, mohon hadiahkan padaku seorang isteri solehah yang menentramkan jiwa dan menghebatkan diriku. Amin…

1 komentar:

  1. Why Las Vegas is so expensive, but still worth - Tioga Springs
    When titanium ranger Steve Wynn opened titanium blue his Golden titanium earring posts Nugget, titanium engine block Steve Wynn's Mirage Hotel, Las Vegas, the most expensive resort in titanium aura quartz the country.

    BalasHapus