Jumat, 02 September 2011

Ingin Kembali Suci

Ini adalah tulisanku pada awal januari lalu, setelah melihat kelahiran keponakan pertamaku. Lupa dan baru posting pada bulan ini sekaligus momennya pas karena menyambut Hari Raya Idul Fitri. Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang kembali kepada fitrah (kesucian) seperti bayi yang baru dilahirkan ke bumi.

Melihat bayi –yakni keponakanku sendiri- dengan izin Allah lahir dengan selamat dan sehat satu minggu yang lalu, seolah dalam diri ini terbesit keinginan untuk menjadi seperti bayi itu, karena seorang bayi yang terlahir adalah masih dalam keadaan fitrah atau (baca:suci), tanpa dosa.

Sebuah kelahiran yang selalu diawali dengan tangisan, bisa diartikan bahwa seorang bayi pun tahu jika dia akan menghadapi beragam “badai” ujian utamanya menyangkut hawa nafsu yang memang cenderung kepada hal-hal atau perbuatan yang negatif yang mengakibatkan noda dalam diri yang mana itu adalah dosa. Semoga bayi keponakanku itu senantiasa dilindungi oleh Allah Swt, dan nantinya menjadi wanita yang salihah, bertakwa, berbakti pada orang tua dan menjadi pribadi yang sebaik-baik akhlak dan bermanfaat bagi orang lain, baik keluarga, masyarakat, bangsa dan agamanya.

Kembali ke awal, kenapa aku ingin menjadi seperti bayi kembali? Karena seorang bayi kayaknya belom ada pikiran dan beban sama sekali, tinggal makan (nyusu), pipis dan tidur. Segala keperluannya juga telah dipersiapkan dan disediakan oleh keluarga utamanya sang ibu. Jadi seolah hidup begitu indah, ditambah lagi belum ada dosa yang melekat karena memang belum mengerti apa-apa.

Akan tetapi, adalah seorang pengecut jika aku hanya diam meratapi nasib dan hanya terpaku dalam keterpurukan akan kehidupanku karena berbagai kesalahan yang kuperbuat sendiri. Aku harus bergerak dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik esok dan akan datang.

Alangkah malunya diri ini akan maksiat-maksiat yang kuperbuat selama ini, aku harus kembali kepada fitrah, aku harus segera meraih ampunan Allah. Yang terpenting aku akan terus berusaha untuk tidak mengulangi perbuatan dosa yang pernah kuperbuat, dan juga dengan menghiasi hidup ini dengan ketaatan kepada Allah dan memperbanyak amal shaleh.

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal (Ali Imran : 133-136)

Ya Allah bimbinglah hamba-Mu ini menuju perbaikan diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Pribadi yang lebih taat, lebih beriman, lebih bertakwa, senantiasa istiqamah dalam ibadah serta jauh dari segala kemaksiatan, perbuatan dosa dan hal yang sia-sia.

Ya Allah perkayalah diriku dengan ilmu, hiasilah diriku dengan kesabaran dan muliakanlah diriku dengan taqwa serta perindahlah diriku dengan kesehatan.

Amin Ya Rabbal ‘Alamiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar