Sabtu, 05 Juni 2010

Selamat Jalan Guru MI-ku Tercinta

Sekitar jam setengah satu dinihari tadi, abiz aku nonton Indonesian idol mau siap2 tidur tapi ketika aku mau mematikan lampu kamar tiba2 aku mendengar ponsel miliknya ayahku berdering. Tak lama kemudian aku mendengar ayah n ibu bangun dari tidurnya, dan ayah langsung menanggapi  dering itu. Seketika dering itu berubah jadi percakapan ayah dengan seorang yang ada di sana. Bukannya aku mau nguping tp emang kedengeran ya gmn lg, yang akhirnya bikin aku keluar kamar dan bertanya sama ayah adalah pas ngobrol tadi sempat ada ucapan “inna lillahi wa inna ilaihi raooji’uun..” , langsung tanpa basa basi aku to the point:

“siapa yah yang meninggal?”

“itu pak salim, guru MI dulu”

“pak salim guru MI-ku dulu itu yah?”

“iya…”

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raooji’uun..”

Batinku langsung haru biru karena sejak beliau jenguk aku sakit beberapa tahun yang lalu aku tidak pernah lagi melihat wajah beliau. Bahkan aku sebenarnya ingin sekali silaturahmi tp belum sempet sampai akhirnya beliau wafat hari ini.

“pak salim meningglnya sebab sakit ta yah?”  lanjutku lagi

“bukan, tapi kecelakaan di depan rumahnya,  pas mau belok di tutul(tabrak) mobil dari belakang. Langsung ditolong sendiri oleh istrinya dibawa ke RS umum mojosari, tp langsung dirujuk ke RS soetomo karena parah di bagian kepala membentur aspal”

Dalam hati aku berkata, Ya Allah kenapa pak Salim meninggal dengan cara begitu tp semua adalah ketetapan dari Mu, hanya yang ku tahu pak Salim insya Allah dalam keadaan khusnul khotimah, karena selama aku di ajar beliau dulu beliau orangnya sederhana dan religius, disiplin tp ramah.

Sungguh kejadian ini menjadi hikmah untukku lebih banyak bersyukur dan meningkatkan ibadahku kepada Sang Pencipta karena maut kapan saja bisa datang karena telah dituliskan ketetapannya meskipun kita berlari atau menghindar niscaya gak akan bisa. Sebagaimana Rasul sendiri yang mana dosa2 beliau telah diampuni baik yang masa lalu maupun yang akan datang tp beliau tetap ingin menjadi hamba yang bersyukur.

Masya Allah, Rasul saja yang telah diberi jaminan Allah masih berpayah-payah sholat malam dan ibadah2 lainnya karena ingin menjadi hamba yang bersyukur sedangkan manusia yang belum tentu jaminannya, malah seakan merasa aman2  aja, yang penting aku harus terus berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadahku kpd Allah sebagai ungkapan rasa syukurku dan berharap akan selalu ada pertolongan dariNya.

Semoga Allah menerima segala amal baik pak salim, dan segala dosa2 diampuni Allah SWT. Dan semoga keberkahan dan manfaat ilmu yang bapak ajarkan kepada kami murid2mu akan menjadi amal saleh yang akan menemani bapak di alam barzakh dan menjadi bekal menuju taman surga Allah yang abadi, semoga Allah mempertemukan kita semua dalam surgaNya dalam keadaan mulia. Amin…

Selamat jalan guru MI-ku tercinta…