Sekitar jam
setengah satu dinihari tadi, abiz aku nonton Indonesian idol mau siap2 tidur tapi
ketika aku mau mematikan lampu kamar tiba2 aku mendengar ponsel miliknya ayahku
berdering. Tak lama kemudian aku mendengar ayah n ibu bangun dari tidurnya, dan
ayah langsung menanggapi dering itu. Seketika
dering itu berubah jadi percakapan ayah dengan seorang yang ada di sana. Bukannya
aku mau nguping tp emang kedengeran ya gmn lg, yang akhirnya bikin aku keluar
kamar dan bertanya sama ayah adalah pas ngobrol tadi sempat ada ucapan “inna
lillahi wa inna ilaihi raooji’uun..” , langsung tanpa basa basi aku to
the point:
“siapa
yah yang meninggal?”
“itu pak
salim, guru MI dulu”
“pak
salim guru MI-ku dulu itu yah?”
“iya…”
“Inna
Lillahi Wa Inna Ilaihi Raooji’uun..”
Batinku
langsung haru biru karena sejak beliau jenguk aku sakit beberapa tahun yang
lalu aku tidak pernah lagi melihat wajah beliau. Bahkan aku sebenarnya ingin
sekali silaturahmi tp belum sempet sampai akhirnya beliau wafat hari ini.
“pak
salim meningglnya sebab sakit ta yah?” lanjutku lagi
“bukan,
tapi kecelakaan di depan rumahnya, pas
mau belok di tutul(tabrak) mobil dari belakang. Langsung ditolong sendiri oleh
istrinya dibawa ke RS umum mojosari, tp langsung dirujuk ke RS soetomo karena
parah di bagian kepala membentur aspal”
Dalam hati
aku berkata, Ya Allah kenapa pak Salim meninggal dengan cara begitu tp semua
adalah ketetapan dari Mu, hanya yang ku tahu pak Salim insya Allah dalam
keadaan khusnul khotimah, karena selama aku di ajar beliau dulu beliau orangnya
sederhana dan religius, disiplin tp ramah.
Sungguh
kejadian ini menjadi hikmah untukku lebih banyak bersyukur dan meningkatkan
ibadahku kepada Sang Pencipta karena maut kapan saja bisa datang karena telah
dituliskan ketetapannya meskipun kita berlari atau menghindar niscaya gak akan
bisa. Sebagaimana Rasul sendiri yang mana dosa2 beliau telah diampuni baik yang
masa lalu maupun yang akan datang tp beliau tetap ingin menjadi hamba yang
bersyukur.
Masya Allah, Rasul saja yang telah diberi jaminan
Allah masih berpayah-payah sholat malam dan ibadah2 lainnya karena ingin
menjadi hamba yang bersyukur sedangkan manusia yang belum tentu jaminannya,
malah seakan merasa aman2 aja, yang
penting aku harus terus berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadahku kpd Allah
sebagai ungkapan rasa syukurku dan berharap akan selalu ada pertolongan
dariNya.
Semoga Allah
menerima segala amal baik pak salim, dan segala dosa2 diampuni Allah SWT. Dan
semoga keberkahan dan manfaat ilmu yang bapak ajarkan kepada kami murid2mu akan
menjadi amal saleh yang akan menemani bapak di alam barzakh dan menjadi bekal
menuju taman surga Allah yang abadi, semoga Allah mempertemukan kita semua
dalam surgaNya dalam keadaan mulia. Amin…
Selamat
jalan guru MI-ku tercinta…