Kamis, 08 November 2012

Dua Inspirasi Emas #2

@Masjid An-Nur Wonocolo Surabaya

Berniat sholat dhuhur berjamaah. Tanpa sengaja aku bertemu dengan salah seorang teman lama. Dia masih terlihat segar dan rapi seperti awal kami kenalan. Sebelum sholat kami sempat berjabat sambil saling berucap salam dan bertanya kabar.

Selesai sholat dhuhur, aku menghampirinya. Dan kami pun terlibat dalam obrolan yang cukup asik. Kami ngobrol tentang karir kami setelah lulus kuliah. Dulu, aku mengenalnya ketika aku ikut latihan dasar LPBA. Dia kuliah di fakultas adab, berperawakan agak kurus dan tak terlalu tinggi namun penampilannya sederhana.Yang aku kagum adalah setiap kali bertemu dengannya seolah tak pernah sedikitpun ada guratan kesedihan atau keluhan dari aura wajahnya. Itu yang membuatku salut padanya.Dan yang lebih membuatku kagum padanya adalah dia tinggal di musholla selama kuliah di Surabaya, bisa berdikari di “negeri orang.”

Dari obrolan kami, kekagumanku akan sosok dirinya belum berhenti malah semakin bertambah. Ternyata ia sekarang bekerja sebagai tenaga freelance, mendistribusikan buku-buku sekolah. Dan lagi-lagi dia menjadi takmir masjid di salah satu masjid di daerah Ngagel. Naik peringkat sekarang dari dulunya takmir musholla sekarang takmir masjid. Dia bercerita kalau sekarang fasilitas di masjid lebih dari dulu ketika dia masih di musholla, bahkan soal makan pun sudah terjamin. Mungkin itu semua berkat dedikasinya selama 3 tahun mengabdi di musholla semasa kuliah. Subhanallah.

Bahkan dia sekarang telah bisa mencukupi kebutuhannya sendiri meski masih pas-pasan. Dia juga bilang ke aku, “ jangan malu dan jangan gengsi kalau ingin jadi pengusaha sukses.”

Bila dilihat dari semangatnya yang menggelora, menurutku dia sangat cocok menjadi seorang calon pengusaha besar. Mentalitasnya sudah teruji sebagai seorang pengusaha bagi dirinya sendiri.Tinggal menunggu waktu saja tak lama lagi aku yakin dia kan sukses.

Lha sekarang, bagaimana denganmu van?

Masih mau terus berleha-leha, bersantai ria gak melakukan apa-apa. Hidup ini singkat, maka berbuatlah yang terbaik. Aku belajar dari semangat seorang teman yang luar biasa, mengisi masa mudanya dengan aktivitas yang positif dan bisa berdiri atas kaki sendiri. Semangatttt!!!

Senin, 05 November 2012

Dua Inspirasi Emas #1

@Togamas Margorejo Indah

Di salah satu sudut toko buku, tepatnya lantai dua, aku melihat sosok yang menggetarkan hatiku. Sesosok lelaki berwajah tampan berperawakan tak terlalu tinggi agak sedikit kekar. Salah satu ketiaknya, ketiak kanannya mengapit kruk untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, karena sebelah kakinya yakni kaki kanannya putus.Yang berarti dia hanya punya satu kaki.

Subhanallah…

Ketika itu hatiku gerimis, aku malu pada diriku. Gurat semangat tampak di wajah pria itu dan seolah menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang sempurna seperti orang pada umumnya. Bukan fisiknya, namun kesempurnaannya tampak dari semangatnya dalam menyikapi keterbatasan.

Aku malu sekali, aku yang (Alhamdulillah) sampai saat ini masih diberi nikmat tubuh yang lengkap tanpa kurang suatu apapun, terkadang masih sering mengeluh atas kehidupanku. Seharusnya aku bisa lebih semangat dan lebih bias berbuat yang terbaik dalam hidup ini. Justru yang terjadi kebanyakan orang-orang yang berkekurangan semangat juangnya lebih tinggi dari orang normal. 

Aku belajar semangat dari pria itu, belajar makna kehidupan dari dia dan belajar lebih banyak bersyukur. Terima kasih Ya Rabb telah Engkau beri hikmah luar biasa hari ini padaku. Berilah aku ilham untuk selalu mensyukuri segala karunia-MU. Amin.