Sabtu, 30 Juli 2011

Refresh Niat Jelang Ramadhan

Sebentar lagi kita (kembali) akan berjumpa dengan bulan Ramadhan. Di mana menjadi kewajiban berpuasa di bulan tersebut bagi siapa saja yang mengaku dirinya beriman kepada Allah. Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam Al Qur’an surat al Baqarah ayat 183:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”


Di antara kita pasti telah banyak tahu dalil-dalil tentang hukum puasa, dan juga ketentuan syariatnya. Namun perlu untuk kita renungkan kembali perihal niat kita utnuk menyongsong datangnya bulan yang penuh berkah ini. Jangan sampai bulan yang penuh rahmat serta ampunan-Nya kita sia-siakan tanpa memperbanyak amal sholeh dan meningkatkan kualitas ibadah kita.

Allah menganugerahkan kepada manusia sebuah bulan penuh berkah, penuh ampunan. Inilah bulan yang harus kita maksimalkan peningkatan saldo tabungan akhirat kita. Sungguh beruntung kita yang akan dipertemukan kembali dengan Bulan Suci Ramadhan. Lebih beruntung lagi jika kita mampu memaksimalkan amal kebaikan kita di bulan penuh berkah ini.

Usia kita telah berbilang tahun. Telah berpuluh kali Ramadhan datang dan pergi dari kehidupan kita. Tetapi, banyak di antara kita yang tidak mempersiapkan kedatangan bulan yang mulia itu dengan sebaik-baik menyambut tamu istimewa. Ia telah datang dan pergi dari sisi kita dengan begitu saja. Ia telah berulang kali menjadi bagian hidup kita, menjadi momen paling krusial untuk melebur dosa yang ada dan menjadikan kita serupa bayi kembali. Tetapi, kesempatan demi kesempatan itu seperti lewat sekadar kita jalani sebagai rutinitas belaka. Akibatnya, sebagaimana air di daun talas, ia tak memberi bekas mendalam dalam diri kita. Bukan apa. Itu semua karena kita sendirilah yang telah mengabaikannya begitu saja.

Padahal Rasulullah SAW telah menyatakan bahwa bergembira saja terhadap datangnya Ramadhan, tamu istimewa itu, Allah SWT mengharamkan jasad kita terjilat api neraka. Apalagi jika kita bisa menyikapinya lebih dari sekadar 'bergembira'.
Para sahabat pun begitu antusias menyambutnya. Mereka adalah manusia-manusia pilihan yang pernah dihadirkan Allah ke muka bumi ini. Mereka adalah khoirul qurun (generasi terbaik). Salah satu ciri mereka adalah penuh semangat dan sangat gemar berlomba-lomba dalam kebaikan. Banyak hadits yang menjelaskan para sahabat sering bertanya kepada Rasulullah, “Amal apa yang paling afdhol ya Rasulallah?” Mereka tidak saja ingin sesuatu yang baik tetapi ingin yang terbaik. Mungkin sikap seperti itulah yang membuat mereka menjadi juara dalam kebaikan di antara semua manusia yang ada di muka bumi ini. Demikian halnya dalam menyambut Ramadhan.

Mari kita sambut bulan Ramadhan kali ini dengan gembira. Dan mari manfaatkan momentum bulan Ramadhan yang akan segera datang dengan memperbanyak amal sholeh kita, juga memperbaiki kualitas ibadah kita baik itu berupa ibadah ritual maupun ibadah sosial. Dengan demikian jika kita mampu memanfaatkan keistimewaan yang ada di dalam bulan Ramadhan, maka hal tersebut bisa menjadi bekal kita dalam merubah prilaku kita menjadi lebih baik lagi selepas bulan Ramadhan.

Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab yang telah berlalu. Berkahilah kami di bulan Sya’ban ini…Dan pertemukanlah kami dengan RamadhanMu. Anugerahkan kepada kami kekuatan untuk menyambutnya dengan penuh gairah, gembira dan ketulusan demi menggapai RidhoMu. Amin…