Kamis, 29 Desember 2011

Belajar Alfabet Keberhasilan Pribadi

Menurut pakarnya, manusia sukses tidak cuma dari IQ saja. Peran EQ (Emotional Intelligence) pada kesuksesan bahkan melebihi porsi IQ. Seorang pakar EQ bernama Patricia Patton memberikan tips bagaimana kita menemukan dan memupuk harga diri, yang disebutnya alfabet keberhasilan pribadi.

Yuk kita lihat apa maksudnya :


A : Accept. Terimalah diri anda sebagaimana adanya.

B : Believe. Percayalah terhadap kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.

C : Care. Pedulilah pada kemampuan anda meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.

D : Direct. Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.

E : Earn. Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang terbaik.

F : Face. Hadapi masalah dengan benar dan yakin.

G : Go. Berangkatlah dari kebenaran.

H : Homework. Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.

I : Ignore. Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda mencapai tujuan.

J : Jealously. Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri.

K : Keep. Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.

L : Learn. Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

M : Mind. Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.

N : Never. Jangan terlibat skandal seks, obat terlarang, dan alkohol.

O : Observe. Amatilah segala hal di sekeliling anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.

P : Patience. Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha.

Q : Question. Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.

R : Respect. Hargai diri sendiri dan juga orang lain.

S : Self confidence, self esteem, self respect. Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan diri akan membebaskan kita dari saat-saat tegang.

T : Take. Bertanggung jawab pada setiap tindakan anda.

U : Understand. Pahami bahwa hidup itu naik turun, namun tak ada yang dapat mengalahkan anda.

V : Value. Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang terbaik.

W : Work. Bekerja dengan giat, jangan lupa berdoa.

X : X'tra. Usaha lebih keras membawa keberhasilan.

Y : You. Anda dapat membuat suatu yang berbeda.

Z : Zero. Usaha nol membawa hasil nol pula.

Alfabet keberhasilan pribadi dari A-Z tersebut adalah bagus jika bisa diaplikasikan dalam kehidupan keseharian kita.

Akan tetapi bagi kita khususnya umat Islam tidak cukup hanya berhenti sebatas cerdas IQ dan EQ, kita masih membutuhkan cerdas SQ (Spiritual Quotient) atau cerdas spiritual. Bila manusia hanya mengandalkan kecerdasan IQ dan EQ saja maka hidupnya akan kering ketika motivasi turun di titik nol. Manusia butuh kekuatan yang di luar dirinya, yakni kekuatan yang Maha Agung yang menguasai alam semesta ini. Karena kecerdasan IQ dan EQ cenderung hanya mengantarkan manusia pada hubungan kebendaan dan hubungan antar manusia saja. Sedangkan dengan memiliki kecerdasan SQ akan melengkapi keberhasilan pribadi dalam diri seseorang.

Bahkan integrasi antara IQ, EQ dan SQ akan membangun sebuah sinergi dalam diri seseorang. Dalam terminologi Islam, habl min Allah (hubungan dengan Tuhan) dan habl min annas (hubungan dengan orang lain) adalah dua hal yang sama-sama harus dijaga secara seiring dan seimbang.

Untuk meningkatkan kecerdasan SQ adalah dengan meningkatkan kualitas ibadah, mendatangi majelis kajian Islam, mendengarkan ceramah-ceramah Agama dan membaca buku-buku Religi. Di samping itu, seseorang juga perlu yang namanya cerdas FQ atau cerdas finansial, bagaimana mengelola keuangan dan mempersiapkan tabungan baik tabungan dunia maupun akhirat. Lebih jauh bisa dibaca salah satu buku yang membahas tentang FQ ini pada buku : FSQ, memahami, mengukur dan melejitkan Financial Spiritual Quotient karya Iman Supriyono. Semoga bermanfaat.

Rabu, 28 Desember 2011

Yang Semangat Ya!

Anak lelaki itu tersenyum lebar, aura kebahagiaan terpancar di pagi yang cerah. Ia diantar naik motor ke sekolah oleh ayah dan ibunya beserta adiknya yang masih mungil dalam gendongan sang ibu. Setelah mencium tangan kedua orangtuanya, anak itu segera berlari kecil menuju sekolah tapi sebelum masuk gerbang sekolah sang ayah berteriak lantang kepada anaknya itu “yang semangat ya!”. Tanpa menjawab si anak menoleh dengan senyum lebar penuh semangat seolah memberi isyarat “yes Dad, I’ll keep my spirit!”.

Tak lama berselang kemudian ada seorang ibu muda yang juga mengantar anak perempuannya ke sekolah yang sama. Setelah si anak itu mencium tangan ibunya, sang ibu mengeluarkan uang 2 ribu rupiah kepada si anak tadi sambil berkata: “sayang, jangan lupa ini uangnya dimasukkan kotak infaq ya?” si anak menjawab dengan anggukan mantap di balik wajahnya yang cantik dan lugu.


Subhanallah…

Itulah pemandangan yang sangat menggugah dan inspiratif yang aku lihat. Aku sampai speechless ketika melihat peristiwa penuh menggugah semangat itu, waktu aku sedang membeli sesuatu di daerah Surabaya beberapa hari lalu (18/12/11). Jarang sekali melihat dan mendengar ada orangtua yang memberikan motivasi tinggi dan mengajari anaknya untuk berderma sedari masih belia. Sebaliknya banyak terlihat dan terdengar para orangtua yang lebih sering berucap kata-kata negatif atau justru nada-nada kemarahan yang mengakibatkan terbentuknya karakter pesimistis atau watak yang keras dan kasar. Tak salah bila terkadang banyak anak yang bermental pemalas, dan pesimistis dalam perjalanan tumbuh kembangnya, karena kurangnya dukungan moral dan teladan dari sosok orangtua. Tindakan positif adalah berawal dari kata-kata positif. Bila kata-kata positif selalu dibiasakan sejak dini dan contoh-contoh dalam melakukan hal-hal yang baik diterapkan mengiringi tumbuh kembang anak, maka itu akan bisa membentuk pribadi anak menjadi pribadi yang selalu optimis dan setia pada kebaikan.

Mari kita biasakan kata-kata positif dan kebiasaan-kebiasaan yang positif dalam kehidupan keseharian. Meskipun itu dengan bicara pada diri sendiri untuk memberi semangat, dan seolah rupa hal sepele namun itu bisa menjadi motivasi untuk menjalani aktivitas dengan lebih bersemangat dan penuh rasa optimis. Ada peribahasa populer menyebutkan :

“Watch your thoughts, for they become words. Watch your words, for they become actions. Watch your actions, for they become habits. Watch your habits, for they become character. Watch your character, for they become your destiny.” Perhatikan pikiranmu, itu akan menjadi kata-kata. Perhatikan kata-katamu, itu akan menjadi perbuatan. Perhatikan perbuatanmu, itu akan menjadi kebiasaan. Perhatikan kebiasaanmu, itu akan menjadi karakter. Perhatikan karaktermu, itu akan menjadi nasibmu.

Ada kalimat dalam peribahasa itu yang mengingatkan siapapun untuk memperhatikan kata-kata yang diucapnya. Karena bisa jadi itu adalah merupakan pintu untuk melakukan sebuah tindakan yang apakah itu baik atau buruk tergantung pula dari baik dan buruknya kata-kata yang diucapkan. Jangan sampai kata-kata buruk menjadi kebiasaan dan setelah terbiasa akan menjadi karakter dan selanjutnya bisa jadi itu berujung pada baik atau buruknya nasib.

So, mari biasakan untuk bertutur kata yang baik-baik dan positif agar kehidupan ini diliputi dengan aura positif, semangat dan optimis. berhati-hatilah dalam berucap baik itu orang tua pada anak, anak pada orang tua, kakak pada adik dan adik pada kakak, guru pada murid dan murid pada guru, pada saudara atau kerabat, pada tetangga, pada sahabat dan teman-teman.

Berhati-hatilah dalam berucap! Karena dari ucapan bisa timbul efek yang tak sesederhana yang dibayangkan. Dari ucapan bisa membuat orang menjadi semangat bisa pula menjadikan orang itu pemalas, dari ucapan bisa membuat orang menjadi hebat dan bisa pula sakit hati, dari ucapan bisa membuat orang mulia dan bisa pula menjadi hina.

Ingat! KITA tidak bisa memotivasi DIRI SENDIRI ke arah yang POSITIF dengan terus menerus menggunakan kata-kata NEGATIF.

Selasa, 27 Desember 2011

Tiada Beban Tanpa Pundak

Kita pasti merasa berat ketika mendapatkan ujian dan cobaan dalam hidup ini. terkadang keinginan tak sesuai kenyataan. rasa bosan, pesimis, depresi dan frustasi sering datang melanda tanpa diundang. namun inilah hidup "life must go on!".

ingatlah dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, dan Tuhan pun telah menjamin bahwa Dia tak akan membebani hamba-Nya diluar kadar kesanggupannya. ingatlah tiada beban tanpa pundak... sandarkan ikhtiar hidup kita hanya pada-Nya, pasti ada jalan keluar

mari kita simak lagu yang penuh renungan bahwa "tiada beban tanpa pundak", bahwa tiada kesulitan yang tak ada jalan keluarnya...

Tak Ada Beban Tanpa Pundak
Album : Kompilasi Solo Religi Terpilih
Munsyid : Tiar
http://liriknasyid.com

Terasa menyesakkan semua yang telah terjadi
Apa yang ku banggakan kini tinggal cerita
Kau uji aku...
Sekilas aku rasa tak kuasa
Namun kusadari dan aku mengerti kuserahkan pada MU

Takkan aku bertanya mengapa harus terjadi
Karna aku yakini tak ada beban tanpa pundak
Kau uji aku karna ku bisa melewatinya
Ini yang terbaik bagi hidupku.. semua hanya ujian

Biarkan aku oh malam...
Menangis di sepanjang sholatku
Karna hanya Allah yang bisa membuatku tegar
Menjalani semua ini..

Biarkan aku oh malam...
Bersimbah rahmat dan ampunanNya
Badaipun pasti berlalu menguji imanku
Aku serahkan pada Illahi

Bagi sobat blogger yang pengen download mp3-nya, silahkan klik di sini

Kamis, 22 Desember 2011

Selamat Hari IBU

Selamat Hari IBU buat para IBU-IBU Indonesia, 

yg dengan ikhlas telah merawat dan mendidik putra-putri Bangsa yang membanggakan 



Kamis, 15 Desember 2011

Nyawa Seharga 1 SMS

Sore ini (13/12/11) dalam perjalananku menuju kota Surabaya, aku melihat sesuatu yang menggelitik pikiranku. Ada seorang pelajar perempuan yang mengendarai motor dan dengan nyamannya menggunakan satu tangan untuk menguasai kendaraannya dan satu tangan lagi pegang HP. Terlihat seperti ia sedang ber-SMS ria. Padahal depan dan belakang ada mobil yang siap menyantap ia kalau sewaktu-waktu lengah perhatian. Dan terbesit dalam hatiku “wah anak ini mau nukar nyawanya dengan harga 1 sms ya?”. Apakah emang penting banget tuh sms hingga sampai dibela-belain di tengah berkendara yang rawan kecelakaan aja masih sempatnya bersms ria.


Mungkin ada yang bilang, itu kan tubuh punya dia, terserah dia mau apain aja. Bukan begitu bro, tapi ini kaitannya dengan jalan umum. Jalan bukan milik dia seorang. Semua punya hak donk, kalau saja dia ceroboh dan mengakibatkan kecelakaan, maka yang rugi bukan dia aja tapi pengguna jalan yang lain juga ikutan kena getahnya. Terlebih lagi siapa bilang kalau tubuh kita itu punya kita sendiri. Sejatinya bukan bro tapi milik sang Maha Pencipta. Kita hanya dikasih pinjem aja sama Dia untuk bertugas sebagai khalifah di bumi ini menyebar sebanyak mungkin kebaikan. So, harusnya gak boleh disia-siain tuh nyawa, coz bukan kita pemiliknya.

Harusnya jikalau memang dirasa ada sms atau telpon yang penting untuk dibalas atau dijawab waktu itu juga, yak kan masih bisa menepi sebentar sampai urusan selesai dan perjalanan bisa dilanjutkan. Sebagai warga Negara yang baik dan sebagai hamaba Tuhan yang saleh, sudah menjadi kewajiban kita memperhatikan tata tertib berkendara dengan berusaha menjaga keselamatan diri dan juga pengendara lainnya.

SMS Manusia VS SMS Tuhan

Segala apa yang terjadi di dunia adalah merupakan kumpulan sms atau pesan yang diberikan Tuhan bagi manusia agar manusia itu selalu ingat akan kebesaran Tuhan yang telah menciptakan dan memeberinya rizki. Tapi coba lihat kebanyakan manusia itu lebih cepat tanggap ketika menerima sms dari sesamanya, sedangkan dari Tuhannya terkadang diabaikan begitu saja. Bahkan bila berdasarkan dari apa yang telah kulihat di jalan raya itu, seolah sms itu seharga nyawanya. Gak tau apa karena saking pentingnya sms atau dah bosan hidup atau merasa seperti punya 10 nyawa.

Dari kejadian itu, ada ibrah yang bisa diambil bahwa sering manusia itu sangat ceroboh dalam menjalani hidup. Tidak mengindahkan aturan yang dibuatnya sendiri telebih lagi aturan yang telah ditetapkan Tuhan kepadanya. Sehingga bila ada suatu keburukan menimpanya ia dengan entengnya menyalahkan Tuhan. Padahal ia sendirilah yang membuat dirinya celaka. Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan manusia yang ceroboh yang hanya melabeli nyawa seharga 1 SMS.

Selasa, 13 Desember 2011

Agar Tak Mudah Ngantuk di Kelas

Rasa kantuk suka datang kapan saja, biasanya ketika menjalani aktivitas yang membosankan atau terkadang ketika melakukan aktivitas yang butuh konsentrasi tinggi pun bisa terserang kantuk. Khsusunya seringkali kantuk mendera bagi siswa yang sekolah maupun mahasiswa yang kuliah pas pelajaran di kelas yang materinya susah, atau cara guru/dosen yang mungajar kurang menarik.


Kalau hal ini dibiarkan saja maka bisa merugikan kita, karena bisa menghilangkan konsentrasi belajar dan tidak akan mendapat apa-apa selama di kelas. Bagi kamu-kamu para siswa atau mahasiswa, ada tips untuk mengusir rasa kantuk ketika di dalam kelas, cekidot!

1. Izin keluar kelas
Mintalah izin keluar kelas untuk cuci muka dan berwudhu. InsyaAllah saat kembali ke kelas, kamu akan lebih segar dari sebelumnya.

2. Meregangkan otot
Kegiatan ini cukup dilakukan di bangku saja. Tarik tanganmu ke atas dan ke samping kiri dan kanan. Regangkan otot lehermu. Kalau guru/dosen bertanya kamu lagi ngapain, bilang aja terus terang kalau kamu lagi olahraga kecil biar gak nagntuk.

3. Duduk di depan
Mayoritas orang yang ngantu’an (sering ngantuk), suka memilih duduk di belakang, biar kalau ketiduran, gak ketahuan. Ternyata cara ini justru bisa memelihara rasa kantuk. Coba sekali waktu atau seterusnya duduk di bangku paling depan (bukan bangku guru/dosen ya! :-D). dengan duduk di depan, kamu jadi waspada. Kewaspadaan kamu kamu membuat tubuh kamu otomatis ikut waspada. Ibaratnya, tubuhmu selalu dalam keadaan “STAND BY”.

4. Aktifkan otak kritis
Otak yang digunakan untuk berfikir bisa memberikan efek pada tubuh untuk tetap terjaga. Coba aja lihat orang yang mikirin utang :-D, pasti ia susah tidur, iya gak? Tentunya kalu di kelas bukan mikirin utang tapi mikir tentang pelajaran, coba aktifkan otak kritismu. Caranya adalah dengan membuat sebanyak mungkin pertanyaan tentang apa yang kamu kurang pahami dari materi yang disampaikan oleh pengajar lalu tanyakan kepadanya. itu akan membuatmu terpacu lebih giat dalam mengikuti pelajaran/perkuliahan.

5. Duduk tegak
Tahukah kamu? Postur tubuh kurang oke, bisa bikin otot jadi lelah. Karena otot dan persendian kita jadi kerja ekstra disbanding kalau tubuh kita lurus/tegak secara tepat. Kalau otot sudah lelah, itu bisa menurunkan aliran darah dan otak hingga 30 %!

6. Makan permen
Cobalah makan permen untuk mengusir kantuk. Kalau ada permen kopi lebih bagus.
Gak usah banyak-banyak, dan gak usah heboh pas mengulum atau mengunyahnya. Yang wajar-wajar aja. Dengan kita makan permen, lidah sebagai indra pengecap mengirimkan berita ke otak tentang makanan. Nah, yang tadinya mata kita redup karena ngantuk, mau gak mau harus melek karena otak yang bekerja untuk melek. Latihan pernapasan
Tarik napas dalam-dalam dan keluarkan secara perlahan selam 30 detik. Mengisi paru-paru sampai ke dasar membantu membuat tubuh tetap terjaga, karena saat itulah tubuh kita secara otomatis mengisi aliran darah dengan oksigen.

7. Self talk
Ya ini memang artinya ngomong sendiri. Tapi ngomong bukan sembarangan ngomong. Melainkan member sugesti ke pikiran kamu biar tetap berpikir positif. Dengan cara ini, kita memprogram pikiran bawah sadar kita. Misalnya bilang “Saya akan tetap terjaga”, “Saya tidak akan tertidur…”
Kalau takut dibilang linglung, boleh ngomong di dalam hati, tapi katakana itu berulang-ulang, sesering dan seintens mungkin. Pikiran inilah yang nantinya jadi sugesti dalam pikiran bawah sadar kamu. Sugesti ini yang nanti bakal “ngingetin” dengan keras kalau mata kamu mulai meredup lagi.

8. Cari tahu penyebabnya
Cobalah cari tahu, apa yang bikin kamu ngantuk? Kaau kamu ngantuk gara-gara kurang tidur, keseringan begadang hingga tengah malam, maka berarti ngantuk yang menyerangmu itu karena kesalahanmu sendiri. So, sebaiknya kamu jangan suka membuang waktu dengan begadang. Kalau ternyata kamu ngantuk karena perutmu kekenyangan, berarti kamu harus mengurangi porsi makanmu.

Itulah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi rasa kantuk yang mendera ketika di kelas. Semoga bermanfaat… (dari berbagai sumber)

Jumat, 09 Desember 2011

Semangat Si Penjual Tiwul

Hari ini (06/12/11) aku sempat nonton acara TV jika aku menjadi yang tayang di trans TV. Yang aku tahu acara itu tayang tiap hari. Yang menarik adalah acara tersebut menyoroti kehidupan orang-orang yang tak mampu, yang serba kekurangan, miskin dan kadang ada juga yang cacat. Dan seorang relawan cewek yang memang mendaftar ikut dalam acara itu, menjadi subjek untuk mengikuti kehidupan seseorang di daerah tertentu dalam beberapa hari. Mencoba merasakan bagaimana rasanya jika ia menjadi seperti seseorang yang hidup dalam keadaan serba kekurangan.


Dalam tayangan yang kulihat hari ini, sangat inspiratif dan menggugah. Sesosok ibu yang telah janda selama 20 tahun memiliki seorang anak lelaki dan ibunya alias nenek dari anaknya itu. Pekerjaan kesehariannya adalah membuat tiwul (semacam makanan dari olahan singkong). Yang bikin haru adalah ketika ibu itu jalan ternyata kakinya gak bisa lurus, jalannya bengkok. Subhanallah. Yang bikin miris adalah upah yang didapat dari kerjanya bikin tiwul tidak sepadan dengan kerja kerasnya, dari tayangan yang kulhat itu ternyata bikin tiwul cukup menguras tenaga. Harga tiwul per kilonya adalah 6 ribu, tapi itupun harus dibagi sama yang punya singkong. Jadi, sekali bikin tiwul 5 kg selama 5 hari dapatnya 30 ribu dibagi dua jadi 15 ribu. Pendapatan si ibu itu rata-rata hanya 3 ribu rupiah sehari. 

Masya Allah. Bisa dibayangkan betapa susahnya untuk dapat beberapa ribu saja untuk tetap bertahan hidup dan lagi membiayai sekolah anak tunggalnya. Salut untuk si ibu tersebut karena dia seolah gak pernah ngeluh dan anti minta-minta meskipun hidup dalam kekurangan baik fisik maupun materi. Dari kehidupan si ibu itu menjadi sebuah pelajaran berharga bagiku. Betapa besar karunia Allah, anugerahnya yang berupa kenikmatan materi, fisik yang sempurna dan kesehatan yang masih aku rasa hingga kini. Tapi, masih sering ku dapati diri ini mengeluh, kurang bersyukur. Dan lebih dari itu aku masih juga sering menggunakan nikmat usia dan kelapangan yang dianugerahkan-Nya kepadaku, untuk berbuat maksiat dan belum bisa kupergunakan dengan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang bermanfaat. Astaghfirullah.

Kebetulan di saat yang sama ayahku juga sempat lihat tayangan itu. Kemudian ayahku bercerita bahwa di depan sekolah tempat ayah mengajar, ada seorang nenek yang hampir tiap hari mencari (mulung) botol/gelas air mineral bekas. Ketika ayah bertanya tentang penghasilannya pun ia menjawab tidak menentu terkadang hanya memperoleh 5 hingga 10 ribu rupiah saja per hari. Karena kasihan melihat nenek itu maka terkadang ayahku memberikan santunan uang dan juga zakat. 

Ayahku kemudian mengkritisi sikap pemerintah yang seolah acuh terhadap keadaan kaum-kaum miskin yang sama sekali belum tersentuh bantuan. Mayoritas para elite hanya mengutamakan kepentingan dan kepuasan diri pribadi. Para wakil rakyat hanya sibuk mengurusi isi kantongnya sendiri tanpa menghiraukan keadaan rakyat yang diwakilinya. Acara TV seperti yang ditayangkan di salah satu stasiun TV itu seharusnya menggugah jiwa para elite untuk segera bangun dari tidur panjangnya, untuk sadar dari “mabuk” dunianya. Untuk bersegera membantu warga yang kurang mampu di berbagai pelosok nusantara. Namun sayangnya, itu tidak terjadi, tayangan TV hanya sekedar hiburan semata. Memang mungkin juga masih ada para elite yang tersentuh dengan melihat tayangan inspiratif itu, namun sekali lagi hanya menjadi sekedar tayangan belaka tanpa dibarengi tindakan nyata. Sebagai bukti angka kemiskinan masih sangat besar di negeri ini. Tapi tetap doakan saja agar suatu saat para elite yang masih melenceng dari jalurnya segera kembali ke jalan yang benar, dan bisa berkontribusi dalam membangun bangsa yang berdaya dan bermartabat.

Memang, kita tidak bisa hanya berharap pada para pemimpin negeri ini untuk membantu sesama. Yang bisa kita lakukan adalah dengan memulai dari diri untuk lebih meningkatkan semangat kepedulian sosial serta memperhatikan keadaan sesama dan saling membantu, khusunya kepada golongan yang tak mampu.

Dari tayangan TV dan cerita dari ayah tentang orang-orang yang hidup dalam garis serba kekurangan namun tetap memiliki semangat membara. Aku belajar bagaimana orang yang serba kurang saja bisa tetap semangat menjalani hidup, harusnya aku yang hidup dalam keadaan yang lebih baik tentunya lebih bisa berbuat lebih untuk kemanfaatan sesama. Semoga aku bisa melakukan yang terbaik.

Senin, 05 Desember 2011

Sampai Kapan?

 Sampai kapan aku begini?



Sampai kapan aku terus termenung tanpa berbuat?

Aku tidak bisa begini terus,

Hanya berharap keajaiban datang…

Tidak, aku harus bergerak

Aku harus berhijrah,

Berpindah dari keburukan menuju kebaikan,

Berpindah dari kemalasan menuju kesemangatan,

Berpindah menuju kesegeraan,

Bersegera untuk menanam hal-hal yang baik,

Demi menuai hasil terbaik,

Ya Rabb, tuntunlah langkahku ini…

Menuju jalan yang Engkau ridhai,

Menjemput rezeki yang Engkau berkahi.

Amin…

Kamis, 01 Desember 2011

Ketika Pesimisme Mendera

Pagi ini, aku merasakan kegundahan atau istilah lainnya kegalauan atau apalah…pokoknya hati berkecamuk gak enak gitu. Entah mengapa rasanya aku ingin berteriak dan protes atas apa yang terjadi pada kehidupanku. Keinginanku untuk bisa mandiri dan bisa menyibukkan diri untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat belum juga terwujud. Bahkan sempat ada pikiran memprotes keaddilan Tuhan. Mengapa aku belum juga diberi kesempatan untuk mandiri, kalau gini terus, kapan aku bisa mewujudkan semua impianku???... Astaghfirullah… setan dari mana yang menyusup pikiranku?! Kok tiba-tiba saja terlintas pikiran yang pesimis seperti itu.

Aku tidak harus melibatkan Tuhan. Bahkan “haram” melibatkan Tuhan dalam pikiran pesimisme itu. Aku tahu Tuhan itu Maha Adil dan Maha Baik dan Sayang terhadap setiap hamba-Nya. Buktinya… hingga kini aku masih bisa menghirup udara segar dan masih bisa menggunakan jari-jemariku untuk menari-nari di atas keybord laptop hadiah dari ibu. 

Subhanallah… kurang apalagi van? Harusnya kau bersyukur dengan apa yang ada pada dirimu. Persoalan kau belum mendapat kesempatan untuk mandiri itu masalahnya ada pada dirimu sendiri.

Aku tahu kau sangat menginginkan untuk mulai belajar membiayai hidup dengan keringatmu sendiri, tapi ingatlah jangan kau kambing hitamkan Tuhan atas permasalahan yang menimpamu. Cobalah kau merenung, barangkali masih banyak perintahnya yang belum kau tunaikan dengan benar, dan bisa jadi masih banyak juga maksiat dan dosa yang kau perbuat yang belum sempat atau lalai kau mintakan ampun kepada-Nya. Maka introspeksilah diri dulu. Hitunglah dirimu sebelum datang masa di mana hitungan manusia tak lagi berlaku.

Betul, pasti masalahnya ada padaku. Mungkin aku yang kurang berusaha, mungkin aku yang masih sering menyiakan waktu. Dan mungkin aku juga masih kurang tekun beribadah, utamanya ibadah-ibadah sunnah seperti tahajjud, puasa dan sedekah. Yang kulakukan selama ini hanya mengeluh, mengeluh dan mengeluh saja, tanpa pernah bertindak bagaimana mengatasi penyebab dari keluhan itu. Hidup itu memang penuh liku dan masalah. Kalo gak mau ada masalah ya jangan hidup. Nah loh!

Manusia dituntut menggunakan segenap potensi yang telah diberikan oleh-Nya untuk bisa menghadapi masalah dan tentunya tetap bersandar pada-Nya. Pun ditambah dengan sikap-sikap yang dapat merubah masalah menjadi anugerah yakni sikap syukur, sabar, istiqamah, tekun dan optimis. Dengan itu, maka dengan izin-Nya segala masalah akan bisa terselesaikan dan bahkan berbuah anugerah. Itu sebabnya sikap mental harus tetap dan terus bersandar pada keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan semesta alam.
Ketika pesimisme mendera dirimu, jangan pernah kau lupakan Allah dari kehidupanmu. Perbanyak do’a, tinggalkan maksiat, insya Allah selamat. Ingat itu van!!!

Ya Rabb, terima kasih atas segala karunia nikmat yang hingga detik ini telah Engkau anugerahkan kepadaku serta kedua orang tua dan keluargaku. Berilah kami ilham untuk selalu bisa mensyukuri pemberian-Mu.

Ya Rabb, maafkan hamba atas segala kesalahan hamba beserta keluarga hamba. Maafkan kekurang-husnudlon-an hamba terhadap apa yang telah Engkau tetapkan dalam kehidupan hamba. Ampuni segala dosa-dosa kami. Bimbinglah kami untuk bisa selalu istiqamah berada dalam jalan lurus-Mu. Lindungilah kami dari segala godaan dan bisikan setan yang melemahkan dan menyesatkan. Jadikanlah hamba termasuk dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.

Amin Ya Rabbal ‘Alamiin…