Jumat, 25 Mei 2012

Tips Sehat ala dr. Agus Ali Fauzi


Sobat blogger… sebagai seorang Muslim tentu setiap kita menginginkan diri kita bisa hidup dalam kebermanfaatan bagi sesame. Dan untuk melakukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan ritual ibadah maupun bersosialisasi, kita butuh badan yang sehat tidak hanya sehat rohani, sehat jasmani pun menjadi penting untuk menunjang prestasi dalam segala aktivitas. Maka, gak ada salahnya bila kita memperhatikan nasehat dari para ahli di bidang kesehatan agar pola hidup kita lebih sehat dan bahagia. Berikut ini ada beberapa tips sehat dari dr. Agus Ali Fauzi – yang biasa ngisi acara sensasi TVRI – yang disampaikan ketika mengisi kajian Ahad Pagi di masjid An-Nur Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA). Cekidot…
  1. Tidur 6 jam sehari
  2. Makan cukup dan seimbang
  3. Minum 3-6 gelas air putih tiap hari
  4. Jalan kaki 15 menit tiap pagi
  5. One day, one apple
  6. Jaga hati, perbanyak senyum
  7. Segera menikah
Itulah tips sehat dari dr. Agus Ali Fauzi yang semoga bermanfaat, dan bisa segera dipraktekkan.

Jumat, 18 Mei 2012

Jadilah Muslim Prestatif !

“Barang siapa yang memberikan syafa'at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) daripadanya. Dan barang siapa yang memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) daripadanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. al-Nisa’: 85)


Jika belajar adalah ibadah. Maka berprestasi adalah dakwah. Karena manusia jaman sekarang tertarik dengan capaian-capaian.

Seseorang yang prestatif akan cenderung diperhatikan, dan menarik untuk dipelajari dan ditiru kiat suksesnya.

Ketika orang terinspirasi dan tersemangati atas kiatnya, maka terlahirlah kebaikan berantai-rantai. Karena satu orang akan menularkan semangatnya pada yang lain.

Bagaimana jika 10 orang, 100 orang, bahkan 1000 orang atau lebih yang menjadi teladan? Maka akan semakin banyak orang yang berubah hidupnya menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat bagi sesama.

That’s beautiful…

So, jadilah Muslim prestatif!

#SMS from friend at 13-05-2012 ~ 10.19 AM

Ta’lim Motivation


إِعْمَلُوْا فَوْقَ مَا عَمِلُوْا

“Lakukan sesuatu lebih dari yang orang lain lakukan.”

إِجْتَهِدُوْا فَوْقَ مُسْتَوَى الْاَخَرِ

“Agak paksalah diri melakukan sesuatu di atas batas kemampuan.”

خَزَئِنُ الْمُنَى عَلَى قَنَاطِرِ الْمِهَانِ

“Impian terwujud di atas bertumpuk ujian yang telah dialami.”

بِقَدْرِ مَا تَتَأَنَّ تَنَالُ مَا تَتَمَنَّى

“Sesuai kadar kesulitan yang kita alami, kita akan memperoleh apa yang kita impikan.”


Yang membentuk seseorang:
Apa bacaaannya?
 Siapa temannya?
Apa aktivitasnya?

Moga bermanfaat!

#SMS from friend at 17-05-2012

Rabu, 16 Mei 2012

Baca Yuk!

Saat mencium aroma tumpukan buku, rasa ingin segera membaca muncul seketika. Rasanya ingin segera membuka lembar demi lembar halaman dari berbagai macam jenis buku. Apalagi ketika bermain ke perpustakaan, ingin rasanya melahap setiap judul buku yang ada apapun genre-nya. Terlebih lagi bila berkunjung ke toko buku, rasanya pengen beli buku-buku bagus pilihanku.

Rasa sukaku pada aktivitas membaca tidak datang dari sejak kecil, bahkan ketika aku kecil pun sejujurnya aku malas sekali dengan yang namanya kegiatan membaca. Jangankan membuka buku, melihat tebal dan huruf-hurufnya saja sudah ilfil alias gak mood. Apalagi buku-buku pelajaran, tambah parah deh alerginya hehe… separah itukah diriku waktu kecil? Ya, bisa dikatakan begitu, tapi jangan salah lho. Kalo ditanya prestasi di kelas, aku masih bisa bersaing dengan anak-anak terbaik di kelas, meski aku malas baca aku masih bisa meraih peringkat kedua dan ketiga. Kalopun baca ya biasanya agak terpaksa disuruh sama ortu atau pas lagi mepet mau ujian hehehe…

 
Ketertarikanku akan buku belum juga muncul ketika menginjak bangku SMP, SMA bahkan sampai ke perguruan tinggi. Dan hebatnya aku bisa melewati serangkaian ujian sekolah dengan mulus, meski tak bisa dibilang bagus. Yang jelas aku merasa punya kemampuan yang tidak jelek amat di bidang akademis meski tak juga dibilang istimewa. Bisa dikatakan standar. Uniknya saat aku duduk di bangku SMA, aku mulai suka membaca. Bukan membaca buku pelajaran, tapi bacaan favoritku saat itu adalah tabloid Soccer.

Ya, saat itu aku sangat suka dengan apapun yang berhubungan dengan bola, meski pada dasarnya aku tak bisa bermain bola, kalo nonton suka banget. Agak aneh memang, biasanya yang suka bola bisa dipastikan ia juga sangat getol main bola bahkan jago. Cuman kalo diajakin main bola sama teman-teman ya masih bisa, bisa lari-lari aja hehe… di samping karena dari kecil aku memang anak rumahan, maksudnya jarang keluar rumah karena saat itu teman sebaya di kampungku hampir gak ada kecuali teman sekolah. Apalagi setelah kejadian aku jatuh terpeleset dan patah dan harus menjalani operasi. Itu pun gara-gara main bola sama teman-teman SMPku, tapi aku yakin sih musibah itu juga sudah takdir dari Allah mengingatkanku biar jadi pribadi yang lebih baik lagi.

Tiap minggu, hampir tak pernah sekalipun absen untuk beli Soccer, biasanya beli hari jumat karena tabloid itu terbitnya tiap jumat. Aku selalu menyisihkan uang saku untuk beli tabloid itu. Dan aku bersyukur karena ayahku tak pernah melarangku, bahkan terkadang beliau juga membelikanku tabloid itu dan majalah yang berkaitan dengan sepak bola.

Nah, mulai saat itu lama kelamaan gairah bacaku meningkat, meski masih terbatas pada kesukaan pada bacaan non ilmiah, namun itu yang bikin aku selalu semangat. Aktivitas membaca seolah menjadi “doping” bagiku untuk lebih semangat menjalani hari-hariku. Bahkan satu ketika aku sampai minta ke ayah untuk dibelikan rak khusus untuk menaruh tabloid Soccer yang sudah mulai menggunung waktu itu. Yang sekarang aku ubah menjadi rak tempat kumpulan buku-buku koleksiku.

Aku bersyukur sekali bisa mengenyam pendidikan hingga bangku kuliah. Karena dari situ aku banyak belajar dan ketertarikanku akan aktivitas membaca bukan hanya tabloid Soccer –bahkan sekarang hampir jarang sekali beli dan baca tabloid itu- tapi lebih luas lagi, aku jadi suka baca buku yang dulu alergi banget. Dan semakin lama semakin besar minat bacaku dan kecintaan pada buku-buku yang penuh inspirasi. Meski itu terjadi di penghujung perkuliahan terlebih setelah lulus.

Buku yang aku sangat antusias untuk membacanya adalah yang berkaitan dengan agama Islam, motivasi, pengembangan diri, kepenulisan, novel yang based on true story, entrepreneurship dan leadership. Buku non-fiksi favorit di antaranya buku wisata hati karya ust. Yusuf Mansur yang mengusung tema Tauhid dan Sedekah, buku No Excuse karya Isa Alamsyah serta Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu. Sedangkan buku fiksi atau semi fiksi favorit di antaranya trilogi Negeri 5 Menara karya A. Fuadi dan sandiwara langit karya Abu Umar Basyier. Pada awalnya aku suka banget ma karya dari kang Abik seperti Ayat-ayat Cinta dan Ketika cinta Bertasbih 1 & 2, tapi setelah terbit buku N5M-nya A. Fuadi aku cenderung lebih suka dengan novel yang berdasar kisah nyata.

Kalo boleh bermimpi, tentu boleh banget, emang siapa yang ngelarang? Gratis lagi hehe… aku ingin punya toko buku sendiri, atau paling tidak punya perpus pribadi. Dan aku pun ingin mendirikan rumah baca di kampong kelahiranku, desa Windurejo. Moga aja itu benar-benar bisa terwujud. Amin.

So, teman-teman blogger sekalian daripada nongkrong gak jelas mari gunakan waktu kita untuk banyak baca. Biar wawasan dan pengetahuan kita lebih luas dan tak ketinggalan jaman. OK!

Kamis, 03 Mei 2012

Jadilah Pemenang Kehidupan

Selamat pagi…

Serentak peserta menjawab “Selamat Pagi…”

Teriakan itu berulang lagi sampai 3 kali, sehingga jawaban selamat pagi terdengar keras membahana seisi ruangan.

Itulah salam pembukaan ketika aku mengikuti seminar singkat “Menjadi Pemenang Kehidupan” yang diadakan di gedung serbaguna fakultas teknik UBAYA hari minggu kemarin. Dimotori oleh BioMotivator pertama di Indonesia, mas Dhony Firmansyah, nama belakangnya sama denganku sama-sama Firmansyah. Cuman bedanya dia ganteng dan aku lebih ganteng lagi hahaha… PeDe abizz… gak apalah lebih baik Pede daripada minder hehe.. ditemanin sang isteri mbak Istikumayati beserta tim dari Energy Leadership.

Selanjutnya para peserta dikasih tahu jawaban untuk sapaan apa kabar, bukan hanya sekedar jawaban “baik”, tapi diganti dengan Hebat Manfaat, amin…” biar lebih semangat dan tentunya itu adalah sebuah ‘brand’ dari acara seminar itu.


Seminar dengan tema “Menjadi Pemenang Kehidupan” yang diadopsi langsung dari buku karya pasangan suami isteri tersebut dengan judul yang sama. Dari sejak diajak lewat FB aku sangat excited dengan acara itu, aku berharap langkah awalku meraih mimpi bisa aku dapatkan modalnya dengan mengikuti seminar singkat itu. Akupun memutuskan ikut dan siapa tahu aku nanti pun bisa menjadi motivator hebat seperti mereka. Yang penting ilmunya, meskipun harus merogoh kocek cukup dalam hehe… lebay.com

Kembali ke laptop eh ke acara seminar hehe…

Pada mulanya aku sempat ada perasaan nyesel ketika pertama masuk ruangan seminar coz aku lihat jumlah pesertanya kok gak banyak alias sedikit, gak berbanding lurus dengan tagline seminarnya yakni seminar akbar. Kalo boleh aku rubah namanya nih bukan seminar akbar tapi asghar hehehe… Aku berpikir nagapain aku ikut seminar yang belum begitu booming dalam sekala nasional. Namun segera aku tepis pikiran-pikiran negatif dari otakku. Aku kan udah niat ingin ‘tholabul ilmi’ ke sini, kalo aku negatif thingking ntar malah gak berkah ilmu yang kudapat. Seminar dibuka dengan perform dari seorang penyanyi yang cantik berwajah Chines dan akustiker yang jago mainin gitarnya. aku pun mulai merasa enjoy juga mengikuti seminar itu.
Seminar itu diisi oleh mas Dhony dan mbak Isti bergantian. Mas Dhony yang menyampaikan materi yang disarikan dari buku yang ada di tangan para peserta.

Presentasi yang dihiasi slide-slide power point yang menarik plus suara sound-nya yang OK punya, mas Dhony menyampaikan dengan lantang dan penuh semangat. Itu membakar semangat kami para peserta seminar. Sesekali diselingi dengan guyonan ringan yang menjadikan suasana tak terkesan serius, bahkan sangat santai dan mengasyikkan.

Nah, supaya lebih hebat dan manfaat aku share lagi deh intisari dari seminar yang aku ikuti kemarin. Cekidot…

Langkah pertama, pentingnya memiliki MOTO HIDUP. Moto hidup atau slogan kehidupan adalah sebuah pegangan yang menjadi prinsip hidup. Prinsip tersebut harus tetap bisa kita jadikan dasar, baik dalam kondisi senang maupun susah, meski gagal ataupun berhasil. Moto hidup bisa memberi semangat dari waktu ke waktu.

Dalam membuat moto hidup pun ada syaratnya, yaitu:
  1. Bersifat menggiatkan
  2. Hindari kata-kata negatif
  3. Everlasting, atau tak mengenal batas kadaluwarsa alias selamanya
Contoh : WAKTU TERBAIK ADALAH SAAT INI JUGA atau MENJADI PEMENANG KEHIDUPAN
Sekarang buat moto hidupmu yang mampu membangkitkan semangatmu kapanpun dimanapun!

Di pertengahan seminar, giliran mbak Isti yang maju menyampaikan satu kisah. Dan kisah itu adalah tentang dirinya sendiri. Bagaimana awalnya dia bisa tetap sekolah meski dalam keterbatasan dana sampai bisa kuliah dengan berbagai beasiswa hingga bisa menginjakkan kaki ke negeri Sakura, Jepang. Mbak Isti mengisahkan sejak usaha yang dirintis ayahnya mengalami kemunduran, secara keuangan mbak Isti tidak bisa meneruskan sekolah apalagi kuliah. Namun dengan modal keyakinan dan do’a, dia akhirnya bisa tetap bersekolah sambil kerja di orang tua asuh yang membiayainya sekolah sampai tamat SMA.

Kebimbangan menghampirinya ketika akan memasuki gerbang ujian nasional, keinginannya untuk tetap melanjutkan studi terbentur kembali oleh masalah finansial. Orang tuanya sudah tidak bisa lagi membiayainya untuk kuliah. Sehingga mbak Isti limbung. Meskipun setengah hati ketika mengerjakan soal UNAS, ia tetap lulus dengan dengan milai rata-rata hanya nilai bahasa Indonesia saja yang paling tinggi.

Karena keinginan mbak Isti yang sangat kuat untuk melanjutkan studi, maka ia pun ikut tes UMPTN (sekarang SNMPTN) meski tidak tahu nanti darimana uang yang akan dipakai untuk bayar biaya daftar ulang dan kuliah. Karena pertimbangan biaya, ia pun memutuskan untuk mengambil jurusan bahasa Jepang di Unesa. Meski imipiannya adalah masuk ke ITS atau Unair. Allah menjawab do’anya, lima hari sebelum pembayaran daftar ulang di universitas, pihak sekolah SMA menghubunginya. Mereka menginformasikan kalau mbak Isti mendapat beasiswa dari Dompet Dhuafa Republika sebesar 750 ribu, dengan itu ia pun bisa masuk kuliah.

Kesulitan kembali membelit mbak Isti, setelah semester satu berakhir. Meski dalam enam bulan si awal kuliah ia juga nyambi kerja dengan membantu mengetik di sebuah rental serta menjahit kain perca dan masker, namun dana untuk membayar uang semester yang berjumlah 350 ribu masih belum tercukupi. Sekali lagi, Allah menunjukkan kuasa-Nya, di tengah kondisi tak tentu itu, ia mendapat bantuan biaya mahasiswa, dan beasiswa-beasiswa lainnya. 

Selain itu mbak Isti juga beberapa kali mengikuti lomba pidato bahasa Jepang mewakili Jawa Timur. Bahkan sebelum lulus di akhir semester ia lolos tes beasiswa pertukaran pelajar ke Jepang. Itulah impiannya yang sungguh menjadi kenyataan, ia benar-benar bisa menyentuh bunga sakura seperti impian yang ia tulis dan tempel di dinding kamarnya. Amazing…

Mas Dhony melanjutkan, bahwa itulah pentingnya memiliki impian, meski bagaimanapun kondisi kita saat ini. Jangan sampai hidup kita tidak ada tujuan yang jelas bagaikan air mengalir tanpa muara. Milikilah impian, yakinlah dan berdo’a sama Allah untuk diberi kekuatan bisa mewujudkan impian kita. Ini langkah berikutnya, MILIKILAH IMPIAN! Tetap ada syaratnya, yaitu:
  1. Spesifik
  2. Dibatasi waktu
  3. Bermanfaat
Contoh : Saya ingin menjadi motivator kelas dunia sebelum usia 32 tahun dan menginspirasi lebih dari 1 juta orang.
Ayo, segera tulis impian kalian masing-masing!

Sebagai langkah awal menuju impianmu, maka tuliskan target tiap 3 bulan. selanjutnya tentukan guru kehidupan, guru keahlian dan guru spiritual yang akan membimbingmu untuk meraih apa yang kalian impikan. Beberapa langkah ini selengjkapnya juga bisa dibaca pada buku “Tuhan, Inilah Proposal Hidupku” karya Jamil Azzaini.

Pada panghujung seminar mas Dhony memberi bocoran tentang bisnis masa depan yang masih akan sangat laku dalam beberapa tahun ke depan, berikut lima bisnis masa depan:
  1. Training (motivasi)
  2. Konsultan
  3. Adversiting
  4. Komunikasi/psikologi
  5. Semua tentang green & clean
Sebagai penutup, tentu semua rencana yang disusun dan impian yang dituliskan serta do’a yang dipanjatkan akan tak banyak berarti tanpa segera: ACTION!!! 

Bangun dan segera wujudkan impianmu!

Alhamdulillah, ternyata banyak sekali manfaat yang aku dapat dari seminar kali ini. Aku seolah mendapat suntikan semangat yang begitu kuat untuk tidak lagi ragu untuk mewujudkan impianku. Aku harus segera bangkit untuk memulai langkah pertama menggapai impian dan menjadi pemenang kehidupan. Tentu saja pemenang kehidupan dunia dan akhirat kelak. Sebagaimana do’a yang selalu terlantun dari jutaan bibir umat Islam.

Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (QS. al-Baqarah: 201-202)

Buat teman-teman yang ingin lebih jauh mengenal sosok Dhony Firmansyah dan Istikumayati, silahkan lihat blognya di istikuma.wordpress.com dan dhonyfirmansyah.com