Jumat, 03 Agustus 2012

Lima Jenis Pemimpi


Dalam buku Rich Dad’s The Business School karya Robert T. kiyosaki menyebutkan adanya lima jenis pemimpi di sekitar kehidupan kita. Mereka sangat mungkin adalah sahabat, kerabat, orangtua, atau bahkan diri kita sendiri. Nah, ini dia lima jenis pemimpi itu dan kita termasuk yang mana ya?
  1. Pemimpi yang bermimpi di masa lalu. Pemimpi jenis ini biasanya melihat bahwa kehidupan dan puncak prestasinya ada di masa lalu. Boleh dikata pemimpi seperti ini hidupnya sudah berakhir. Seperti adagium yang mengatakan wujuduhu kaadamihi, adanya seperti tiadanya. Hari-harinya seperti ada di belakang mereka, bukan di depan mereka. Kita sering melihat orang seperti ini, ciri khas adalah mereka selalu membanggakan masa lalunya, masa di mana ia berhasil mencapai puncak prestasinya. Ada yang bangga karena pernah masuk perguruan tinggi ternama, ada yang bangga karena selalu menjadi juara umum di sekolah, ada yang bangga karena pernah memegang jabatan penting atau hal lainnya. Pemimpi seperti ini perlu menciptakan impian masa depannya, supaya mereka bangkit kembali dari “alam kuburnya”, kembali hidup.
  2. Pemimpi yang hanya memimpikan impian kecil. Pemimpi jenis ini akan memimpikan impian-impian kecil saja karena mereka merasa yakin bahwa mereka dapat mencapainya. Masalahnya adalah meskipun mereka tahu bahwa mereka dapat mencapainya, mereka tidak pernah dapat mencapainya. Pemimpi jenis ini tidak pernah tergerak untuk menghidupkan impiannya. Sehingga impian tinggallah impian. Seringkali pemimpi jenis ini terjebak dalam comfort zone (zona nyaman) mereka. Pemimpi ini sangat asyik dengan dunianya, bahkan jika ada yang mengganggunya dengan ide baru atau impian baru, seringkali mereka tidak terima.
  3. Pemimpi yang telah mencapai suatu impian mereka dan belum menentukan impian baru. Ada banyak orang yang telah mencapai impian masa kecil mereka, menikmatinya tapi kemudian mereka merasa ada yang kurang dalam menjalani impiannya tersebut. Kebosanan dalam sebuah profesi yang didambakan seperti ini adalah tanda bahwa kita harus menentukan impian baru. Ada yang disebut dengan tangga impian. Kalau kita sudah mencapai puncak tangga agar mencapai puncak yang lebih tinggi, turun dari tangga dan mencari puncak lain, menggeser atau membelokkan tangga dan terus merangsek ke puncak-puncak impian lain.
  4. Pemimpi yang mempunyai impian besar tetapi tidak mempunyai rencana bagaimana mencapainya. Pemimpi seperti ini tentunya tidak akan mencapai apa-apa. Sebuah impian haruslah diturunkan dalam sebuah rencana kerja untuk mencapainya. Tahapan-tahapannya harus betul, sehingga dengan mengikuti tahapan-tahapan tersebut, lambat tapi pasti impian itu akan tercapai. Selain harus memiliki rencana untuk mencapainya, kita pun harus memiliki tim yang akan membantu kita mencapai impian tersebut. Sangat sedikit orang yang mencapai impian mereka sendirian. Ada banyak orang yang ingin mencapai banyak hal, tetapi melakukannya secara sendirian. Kemungkinan besar orang seperti ini tidak akan mencapai impiannya.
  5. Pemimpi yang mempunyai impian besar, mencapai impian itu, dan terus mempunyai impian yang lebih besar inilah pemimpi yang ideal. Kita yang mendapatkan pemimpi jenis ini adalah orang yang paling penuh prestasi dalam perjalanan hidupnya. Mimpi-mimpinya yang telah menjadi kenyataan tidak serta merta mengakhiri obsesinya, justru ia akan muncul dengan impian baru, rencana baru, tim yang baru untuk mewujudkan impian baru yang lainnya. Tak mengherankan apabila pemimpi jenis ini adalah orang yang termasuk inovatif dan kreatif. Pemimpi ideal ini akan terus mengasah ide dan kreativitasnya sehingga ia menjadi seorang yang lebih berdaya (powerful) untuk meraih sukses dalam hidup. Impian, inovasi dan kreativitas itu ibarat darah dalam tubuhnya yang senantiasa member gerak, inspirasi dan rasa percaya diri.
Nah, termasuk golongan pemimpi yang manakah diri kita saat ini? tentunya, kalau kita ingin meraih kesuksesan dalam hidup ini, termasuk sukses dalam segala lini profesi, tentunya kita harus menjadi seorang pemimpi ideal, pemimpi jenis kelima. Seorang pemimpi ideal akan terus memacu dirinya untuk mencapai impiannya, dan menciptakan impian baru dalam hidupnya.