Rabu, 08 Februari 2012

Jangan Rusak Citra IAIN


Minggu ini aku mendapat kesempatan untuk training kerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi Asia. PT Asia Telecom (ATL), itulah nama perusahaan di mana aku diberikan kesempatan untuk belajar dan bekerja dalam tim. Asia telecom adalah layanan jasa telekomunikasi untuk menghubungkan orang-orang Indonesia yang tinggal di Luar negeri khususnya Asia, agar tetap bisa terhubung dengan tanah kelahirannya.

Entah dinilai dari apa aku bisa mendapat kesempatan untuk masuk dalam perusahaan itu. Tapi Alhamdulillah deh (mungkin karena ‘SESUATU’ :-D), aku bisa dapet kerja setelah lama menganggur yang istilah lainnya jadi PENGACARA (Pengangguran sok Banyak Acara) hehe...

Dulu sih pernah kerja tapi hanya sebentar saja. Dalam training dan seterusnya masa percobaan selama kurang lebih 3 bulan lamanya, aku digembleng untuk bisa meningkatkan jumlah pengguna layanan dari perusahaan itu. Trainingnya sendiri hanya 2 orang saja, aku dan satu teman cewek. Ia sudah berkeluarga dan masih dalam suasana pengantin baru. Hmmm… senangnya jadi iri aku kapan ya bisa nyusul? Moga bisa coming soon hehe…

Satu teman training yang juga diterima bergabung ATL itu suka curhat tentang kerjaan yang dulu, taman-temannya, tentang masa kenalannya dengan suaminya yang sekarang. Dan pada satu kesempatan disela curhatnya -ia memberi istilah CURCOL (CURhat COLongan). Ah gak tau deh bahasa gaul anak jaman sekarang, katanya sih maskud curcol itu curhat disela kesibukan gitu- ia sempat menyinggung soal anak IAIN.

Yang unik adalah ketika ia bercerita tentang pengalamannya kenal dengan seorang lelaki yang sekarang menjadi suaminya. Ternyata ia kenal pertama kali lewat forum chatting-an, dan dari beberapa kopi darat yang ia lakukan dengan teman chatting-nya, ia pernah ketemu dengan mahasiswa dari IAIN. Dan yang ia kaget adalah ternyata banyak di antara anak IAIN itu yang suka bicara jorok atau hal-hal yang berbau mesum. Masya Allah...

Aku pun kaget juga ketika ia cerita begitu, tapi aku bilang padanya kalau yang kuliah di kampus tempatku kuliah dulu itu, banyak di antaranya yang hanya berupa pelampiasan dari ketidaklulusannya atau tidak masuknya ia ke kampus yang mereka inginkan. Jadi masuk IAIN hanya sekedar daripada gak kuliah atau seng penting nduwe ijazah. Maka banyak di antara mereka yang mencerminkan prilaku tak islami meski berada dalam lingkup bernuansa islam.

Bagi para mahasiswa IAIN, hargai dan syukurilah kesempatan yang diberikan Tuhan. Jangan sia-siakan kesempatan yang tak semua orang bisa mendapatkannya. Masih banyak anak bangsa yang menginginkan kesempatan itu namun belum mendapatkannya. Lakukan yang terbaik, jaga almamater kampus, jangan ikuti keburukan yang akan merusak masa depan. Lebih-lebih, jangan rusak citra IAIN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar