Senin, 17 Oktober 2011

Ayo, nulis sekarang juga!

Beberapa bulan terakhir sejak kelulusanku dari perguruan tinggi, hasrat dan keinginanku untuk menjadi seorang penulis terus meningkat. Namun sayangnya hal itu tidak disertai dengan kesungguhan untuk langsung mempraktekkan semua teori yang kuperoleh dari buku-buku motivasi untuk rajin menulis dan menulis. Aku sendiri tak mengerti mengapa semangatku sangat menggebu disaat membaca buku-buku motivasi tentang kepenulisan, namun sebaliknya saat aku mulai ingin menulis aku hanya bengong di depan kertas kosong atau layar komputer.

Beberapa kali membaca tulisan teman-teman yang telah lebih dahulu mengenal dunia tulis-menulis, kata-kata yang digunakan dalam untaian kalimat dalam tulisan mereka seakan mengalir dengan begitu baiknya. Aku sendiri yang membaca tulisannya seolah-olah mendengarkan si penulis tersebut berbicara di hadapanku. Penyampaiannya dalam setiap paragraf sangat sederhana, lugas namun tetap memiliki bobot tersendiri. Begitu pula dengan pemilihan kata-katanya menjadikan sebuah paragraf dari awal sampai akhir dari tulisan mereka menurutku lebih mirip obrolan tatap muka daripada sebuah barisan kata-kata.

Di lain pihak, diriku masih saja menumpuk berbagai “excuse” dalam otakku untuk tidak segera bergerak meraih pena dan menggoreskan segala ide yang ada di kepalaku. Berbagai alasan seperti malas, bingung mulai darimana, gak ada ide atau gak ada bahan lah dan lain sebagainya. Yang kesemuanya bermuara pada satu titik kesimpulan bahwa : menulis itu sulit! Huft, lagi-lagi alasan klasik, menjadikan kesulitan sebagai penutup atas kemalasan diri ini untuk memulai menulis. Padahal dalam sebuah buku motivasi menulis yang pernah kubaca, yang mengutip metode M. Natsir yakni mulailah dengan apa yang ada, karena apa yang ada sekarang adalah telah cukup untuk memulai.

Jadi tunggu apalagi, ayo van! mulailah menulis, menulis dan menulis sekarang juga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar