Kamis, 03 Mei 2012

Jadilah Pemenang Kehidupan

Selamat pagi…

Serentak peserta menjawab “Selamat Pagi…”

Teriakan itu berulang lagi sampai 3 kali, sehingga jawaban selamat pagi terdengar keras membahana seisi ruangan.

Itulah salam pembukaan ketika aku mengikuti seminar singkat “Menjadi Pemenang Kehidupan” yang diadakan di gedung serbaguna fakultas teknik UBAYA hari minggu kemarin. Dimotori oleh BioMotivator pertama di Indonesia, mas Dhony Firmansyah, nama belakangnya sama denganku sama-sama Firmansyah. Cuman bedanya dia ganteng dan aku lebih ganteng lagi hahaha… PeDe abizz… gak apalah lebih baik Pede daripada minder hehe.. ditemanin sang isteri mbak Istikumayati beserta tim dari Energy Leadership.

Selanjutnya para peserta dikasih tahu jawaban untuk sapaan apa kabar, bukan hanya sekedar jawaban “baik”, tapi diganti dengan Hebat Manfaat, amin…” biar lebih semangat dan tentunya itu adalah sebuah ‘brand’ dari acara seminar itu.


Seminar dengan tema “Menjadi Pemenang Kehidupan” yang diadopsi langsung dari buku karya pasangan suami isteri tersebut dengan judul yang sama. Dari sejak diajak lewat FB aku sangat excited dengan acara itu, aku berharap langkah awalku meraih mimpi bisa aku dapatkan modalnya dengan mengikuti seminar singkat itu. Akupun memutuskan ikut dan siapa tahu aku nanti pun bisa menjadi motivator hebat seperti mereka. Yang penting ilmunya, meskipun harus merogoh kocek cukup dalam hehe… lebay.com

Kembali ke laptop eh ke acara seminar hehe…

Pada mulanya aku sempat ada perasaan nyesel ketika pertama masuk ruangan seminar coz aku lihat jumlah pesertanya kok gak banyak alias sedikit, gak berbanding lurus dengan tagline seminarnya yakni seminar akbar. Kalo boleh aku rubah namanya nih bukan seminar akbar tapi asghar hehehe… Aku berpikir nagapain aku ikut seminar yang belum begitu booming dalam sekala nasional. Namun segera aku tepis pikiran-pikiran negatif dari otakku. Aku kan udah niat ingin ‘tholabul ilmi’ ke sini, kalo aku negatif thingking ntar malah gak berkah ilmu yang kudapat. Seminar dibuka dengan perform dari seorang penyanyi yang cantik berwajah Chines dan akustiker yang jago mainin gitarnya. aku pun mulai merasa enjoy juga mengikuti seminar itu.
Seminar itu diisi oleh mas Dhony dan mbak Isti bergantian. Mas Dhony yang menyampaikan materi yang disarikan dari buku yang ada di tangan para peserta.

Presentasi yang dihiasi slide-slide power point yang menarik plus suara sound-nya yang OK punya, mas Dhony menyampaikan dengan lantang dan penuh semangat. Itu membakar semangat kami para peserta seminar. Sesekali diselingi dengan guyonan ringan yang menjadikan suasana tak terkesan serius, bahkan sangat santai dan mengasyikkan.

Nah, supaya lebih hebat dan manfaat aku share lagi deh intisari dari seminar yang aku ikuti kemarin. Cekidot…

Langkah pertama, pentingnya memiliki MOTO HIDUP. Moto hidup atau slogan kehidupan adalah sebuah pegangan yang menjadi prinsip hidup. Prinsip tersebut harus tetap bisa kita jadikan dasar, baik dalam kondisi senang maupun susah, meski gagal ataupun berhasil. Moto hidup bisa memberi semangat dari waktu ke waktu.

Dalam membuat moto hidup pun ada syaratnya, yaitu:
  1. Bersifat menggiatkan
  2. Hindari kata-kata negatif
  3. Everlasting, atau tak mengenal batas kadaluwarsa alias selamanya
Contoh : WAKTU TERBAIK ADALAH SAAT INI JUGA atau MENJADI PEMENANG KEHIDUPAN
Sekarang buat moto hidupmu yang mampu membangkitkan semangatmu kapanpun dimanapun!

Di pertengahan seminar, giliran mbak Isti yang maju menyampaikan satu kisah. Dan kisah itu adalah tentang dirinya sendiri. Bagaimana awalnya dia bisa tetap sekolah meski dalam keterbatasan dana sampai bisa kuliah dengan berbagai beasiswa hingga bisa menginjakkan kaki ke negeri Sakura, Jepang. Mbak Isti mengisahkan sejak usaha yang dirintis ayahnya mengalami kemunduran, secara keuangan mbak Isti tidak bisa meneruskan sekolah apalagi kuliah. Namun dengan modal keyakinan dan do’a, dia akhirnya bisa tetap bersekolah sambil kerja di orang tua asuh yang membiayainya sekolah sampai tamat SMA.

Kebimbangan menghampirinya ketika akan memasuki gerbang ujian nasional, keinginannya untuk tetap melanjutkan studi terbentur kembali oleh masalah finansial. Orang tuanya sudah tidak bisa lagi membiayainya untuk kuliah. Sehingga mbak Isti limbung. Meskipun setengah hati ketika mengerjakan soal UNAS, ia tetap lulus dengan dengan milai rata-rata hanya nilai bahasa Indonesia saja yang paling tinggi.

Karena keinginan mbak Isti yang sangat kuat untuk melanjutkan studi, maka ia pun ikut tes UMPTN (sekarang SNMPTN) meski tidak tahu nanti darimana uang yang akan dipakai untuk bayar biaya daftar ulang dan kuliah. Karena pertimbangan biaya, ia pun memutuskan untuk mengambil jurusan bahasa Jepang di Unesa. Meski imipiannya adalah masuk ke ITS atau Unair. Allah menjawab do’anya, lima hari sebelum pembayaran daftar ulang di universitas, pihak sekolah SMA menghubunginya. Mereka menginformasikan kalau mbak Isti mendapat beasiswa dari Dompet Dhuafa Republika sebesar 750 ribu, dengan itu ia pun bisa masuk kuliah.

Kesulitan kembali membelit mbak Isti, setelah semester satu berakhir. Meski dalam enam bulan si awal kuliah ia juga nyambi kerja dengan membantu mengetik di sebuah rental serta menjahit kain perca dan masker, namun dana untuk membayar uang semester yang berjumlah 350 ribu masih belum tercukupi. Sekali lagi, Allah menunjukkan kuasa-Nya, di tengah kondisi tak tentu itu, ia mendapat bantuan biaya mahasiswa, dan beasiswa-beasiswa lainnya. 

Selain itu mbak Isti juga beberapa kali mengikuti lomba pidato bahasa Jepang mewakili Jawa Timur. Bahkan sebelum lulus di akhir semester ia lolos tes beasiswa pertukaran pelajar ke Jepang. Itulah impiannya yang sungguh menjadi kenyataan, ia benar-benar bisa menyentuh bunga sakura seperti impian yang ia tulis dan tempel di dinding kamarnya. Amazing…

Mas Dhony melanjutkan, bahwa itulah pentingnya memiliki impian, meski bagaimanapun kondisi kita saat ini. Jangan sampai hidup kita tidak ada tujuan yang jelas bagaikan air mengalir tanpa muara. Milikilah impian, yakinlah dan berdo’a sama Allah untuk diberi kekuatan bisa mewujudkan impian kita. Ini langkah berikutnya, MILIKILAH IMPIAN! Tetap ada syaratnya, yaitu:
  1. Spesifik
  2. Dibatasi waktu
  3. Bermanfaat
Contoh : Saya ingin menjadi motivator kelas dunia sebelum usia 32 tahun dan menginspirasi lebih dari 1 juta orang.
Ayo, segera tulis impian kalian masing-masing!

Sebagai langkah awal menuju impianmu, maka tuliskan target tiap 3 bulan. selanjutnya tentukan guru kehidupan, guru keahlian dan guru spiritual yang akan membimbingmu untuk meraih apa yang kalian impikan. Beberapa langkah ini selengjkapnya juga bisa dibaca pada buku “Tuhan, Inilah Proposal Hidupku” karya Jamil Azzaini.

Pada panghujung seminar mas Dhony memberi bocoran tentang bisnis masa depan yang masih akan sangat laku dalam beberapa tahun ke depan, berikut lima bisnis masa depan:
  1. Training (motivasi)
  2. Konsultan
  3. Adversiting
  4. Komunikasi/psikologi
  5. Semua tentang green & clean
Sebagai penutup, tentu semua rencana yang disusun dan impian yang dituliskan serta do’a yang dipanjatkan akan tak banyak berarti tanpa segera: ACTION!!! 

Bangun dan segera wujudkan impianmu!

Alhamdulillah, ternyata banyak sekali manfaat yang aku dapat dari seminar kali ini. Aku seolah mendapat suntikan semangat yang begitu kuat untuk tidak lagi ragu untuk mewujudkan impianku. Aku harus segera bangkit untuk memulai langkah pertama menggapai impian dan menjadi pemenang kehidupan. Tentu saja pemenang kehidupan dunia dan akhirat kelak. Sebagaimana do’a yang selalu terlantun dari jutaan bibir umat Islam.

Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (QS. al-Baqarah: 201-202)

Buat teman-teman yang ingin lebih jauh mengenal sosok Dhony Firmansyah dan Istikumayati, silahkan lihat blognya di istikuma.wordpress.com dan dhonyfirmansyah.com

3 komentar:

  1. thx ud sharing p'ngalamannya..klo da seminar motivasi info2 yach..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. OK sama2, insya Allah ntar kalo ada lagi tk kasih tau

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus