Rabu, 28 Desember 2011

Yang Semangat Ya!

Anak lelaki itu tersenyum lebar, aura kebahagiaan terpancar di pagi yang cerah. Ia diantar naik motor ke sekolah oleh ayah dan ibunya beserta adiknya yang masih mungil dalam gendongan sang ibu. Setelah mencium tangan kedua orangtuanya, anak itu segera berlari kecil menuju sekolah tapi sebelum masuk gerbang sekolah sang ayah berteriak lantang kepada anaknya itu “yang semangat ya!”. Tanpa menjawab si anak menoleh dengan senyum lebar penuh semangat seolah memberi isyarat “yes Dad, I’ll keep my spirit!”.

Tak lama berselang kemudian ada seorang ibu muda yang juga mengantar anak perempuannya ke sekolah yang sama. Setelah si anak itu mencium tangan ibunya, sang ibu mengeluarkan uang 2 ribu rupiah kepada si anak tadi sambil berkata: “sayang, jangan lupa ini uangnya dimasukkan kotak infaq ya?” si anak menjawab dengan anggukan mantap di balik wajahnya yang cantik dan lugu.


Subhanallah…

Itulah pemandangan yang sangat menggugah dan inspiratif yang aku lihat. Aku sampai speechless ketika melihat peristiwa penuh menggugah semangat itu, waktu aku sedang membeli sesuatu di daerah Surabaya beberapa hari lalu (18/12/11). Jarang sekali melihat dan mendengar ada orangtua yang memberikan motivasi tinggi dan mengajari anaknya untuk berderma sedari masih belia. Sebaliknya banyak terlihat dan terdengar para orangtua yang lebih sering berucap kata-kata negatif atau justru nada-nada kemarahan yang mengakibatkan terbentuknya karakter pesimistis atau watak yang keras dan kasar. Tak salah bila terkadang banyak anak yang bermental pemalas, dan pesimistis dalam perjalanan tumbuh kembangnya, karena kurangnya dukungan moral dan teladan dari sosok orangtua. Tindakan positif adalah berawal dari kata-kata positif. Bila kata-kata positif selalu dibiasakan sejak dini dan contoh-contoh dalam melakukan hal-hal yang baik diterapkan mengiringi tumbuh kembang anak, maka itu akan bisa membentuk pribadi anak menjadi pribadi yang selalu optimis dan setia pada kebaikan.

Mari kita biasakan kata-kata positif dan kebiasaan-kebiasaan yang positif dalam kehidupan keseharian. Meskipun itu dengan bicara pada diri sendiri untuk memberi semangat, dan seolah rupa hal sepele namun itu bisa menjadi motivasi untuk menjalani aktivitas dengan lebih bersemangat dan penuh rasa optimis. Ada peribahasa populer menyebutkan :

“Watch your thoughts, for they become words. Watch your words, for they become actions. Watch your actions, for they become habits. Watch your habits, for they become character. Watch your character, for they become your destiny.” Perhatikan pikiranmu, itu akan menjadi kata-kata. Perhatikan kata-katamu, itu akan menjadi perbuatan. Perhatikan perbuatanmu, itu akan menjadi kebiasaan. Perhatikan kebiasaanmu, itu akan menjadi karakter. Perhatikan karaktermu, itu akan menjadi nasibmu.

Ada kalimat dalam peribahasa itu yang mengingatkan siapapun untuk memperhatikan kata-kata yang diucapnya. Karena bisa jadi itu adalah merupakan pintu untuk melakukan sebuah tindakan yang apakah itu baik atau buruk tergantung pula dari baik dan buruknya kata-kata yang diucapkan. Jangan sampai kata-kata buruk menjadi kebiasaan dan setelah terbiasa akan menjadi karakter dan selanjutnya bisa jadi itu berujung pada baik atau buruknya nasib.

So, mari biasakan untuk bertutur kata yang baik-baik dan positif agar kehidupan ini diliputi dengan aura positif, semangat dan optimis. berhati-hatilah dalam berucap baik itu orang tua pada anak, anak pada orang tua, kakak pada adik dan adik pada kakak, guru pada murid dan murid pada guru, pada saudara atau kerabat, pada tetangga, pada sahabat dan teman-teman.

Berhati-hatilah dalam berucap! Karena dari ucapan bisa timbul efek yang tak sesederhana yang dibayangkan. Dari ucapan bisa membuat orang menjadi semangat bisa pula menjadikan orang itu pemalas, dari ucapan bisa membuat orang menjadi hebat dan bisa pula sakit hati, dari ucapan bisa membuat orang mulia dan bisa pula menjadi hina.

Ingat! KITA tidak bisa memotivasi DIRI SENDIRI ke arah yang POSITIF dengan terus menerus menggunakan kata-kata NEGATIF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar