Kamis, 01 Desember 2011

Ketika Pesimisme Mendera

Pagi ini, aku merasakan kegundahan atau istilah lainnya kegalauan atau apalah…pokoknya hati berkecamuk gak enak gitu. Entah mengapa rasanya aku ingin berteriak dan protes atas apa yang terjadi pada kehidupanku. Keinginanku untuk bisa mandiri dan bisa menyibukkan diri untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat belum juga terwujud. Bahkan sempat ada pikiran memprotes keaddilan Tuhan. Mengapa aku belum juga diberi kesempatan untuk mandiri, kalau gini terus, kapan aku bisa mewujudkan semua impianku???... Astaghfirullah… setan dari mana yang menyusup pikiranku?! Kok tiba-tiba saja terlintas pikiran yang pesimis seperti itu.

Aku tidak harus melibatkan Tuhan. Bahkan “haram” melibatkan Tuhan dalam pikiran pesimisme itu. Aku tahu Tuhan itu Maha Adil dan Maha Baik dan Sayang terhadap setiap hamba-Nya. Buktinya… hingga kini aku masih bisa menghirup udara segar dan masih bisa menggunakan jari-jemariku untuk menari-nari di atas keybord laptop hadiah dari ibu. 

Subhanallah… kurang apalagi van? Harusnya kau bersyukur dengan apa yang ada pada dirimu. Persoalan kau belum mendapat kesempatan untuk mandiri itu masalahnya ada pada dirimu sendiri.

Aku tahu kau sangat menginginkan untuk mulai belajar membiayai hidup dengan keringatmu sendiri, tapi ingatlah jangan kau kambing hitamkan Tuhan atas permasalahan yang menimpamu. Cobalah kau merenung, barangkali masih banyak perintahnya yang belum kau tunaikan dengan benar, dan bisa jadi masih banyak juga maksiat dan dosa yang kau perbuat yang belum sempat atau lalai kau mintakan ampun kepada-Nya. Maka introspeksilah diri dulu. Hitunglah dirimu sebelum datang masa di mana hitungan manusia tak lagi berlaku.

Betul, pasti masalahnya ada padaku. Mungkin aku yang kurang berusaha, mungkin aku yang masih sering menyiakan waktu. Dan mungkin aku juga masih kurang tekun beribadah, utamanya ibadah-ibadah sunnah seperti tahajjud, puasa dan sedekah. Yang kulakukan selama ini hanya mengeluh, mengeluh dan mengeluh saja, tanpa pernah bertindak bagaimana mengatasi penyebab dari keluhan itu. Hidup itu memang penuh liku dan masalah. Kalo gak mau ada masalah ya jangan hidup. Nah loh!

Manusia dituntut menggunakan segenap potensi yang telah diberikan oleh-Nya untuk bisa menghadapi masalah dan tentunya tetap bersandar pada-Nya. Pun ditambah dengan sikap-sikap yang dapat merubah masalah menjadi anugerah yakni sikap syukur, sabar, istiqamah, tekun dan optimis. Dengan itu, maka dengan izin-Nya segala masalah akan bisa terselesaikan dan bahkan berbuah anugerah. Itu sebabnya sikap mental harus tetap dan terus bersandar pada keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan semesta alam.
Ketika pesimisme mendera dirimu, jangan pernah kau lupakan Allah dari kehidupanmu. Perbanyak do’a, tinggalkan maksiat, insya Allah selamat. Ingat itu van!!!

Ya Rabb, terima kasih atas segala karunia nikmat yang hingga detik ini telah Engkau anugerahkan kepadaku serta kedua orang tua dan keluargaku. Berilah kami ilham untuk selalu bisa mensyukuri pemberian-Mu.

Ya Rabb, maafkan hamba atas segala kesalahan hamba beserta keluarga hamba. Maafkan kekurang-husnudlon-an hamba terhadap apa yang telah Engkau tetapkan dalam kehidupan hamba. Ampuni segala dosa-dosa kami. Bimbinglah kami untuk bisa selalu istiqamah berada dalam jalan lurus-Mu. Lindungilah kami dari segala godaan dan bisikan setan yang melemahkan dan menyesatkan. Jadikanlah hamba termasuk dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.

Amin Ya Rabbal ‘Alamiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar