Sabtu, 05 November 2011

Sedekah Seorang Nenek

Beberapa waktu lalu, seorang ustadz bercerita tentang seorang nenek yang bersedekah untuk masjid di daerahnya. Suatu ketika di depan rumahnya ia melihat seorang nenek berjalan menuju rumahnya. Ustadz yang melihat pakaian si nenek tersebut yang kelihatan seperti pengemis, ustadz tersebut bilang ia tidaklah su’udzon tapi semata-mata karena sesuai dengan apa yang ia lihat. Si nenek itu datang memakai baju seadanya menggendong tas gembolan dengan tambalan di mana-mana. Sejurus kemudian nenek itu mendekat ke arah sang ustadz, sedangkan ustadz tersebut sudah bersiap memberi aba-aba kepada isterinya untuk mengambilkan uang sebagai sedekah kepada nenek tersebut. Karena ia menganggap nenek tersebut meminta sedekah seperti pada umumnya.

Ketika si nenek telah tepat di depan sang ustadz, ia berkata kepadanya,

“assalamu’alaikum pak ustadz, bolehkah saya bicara sebentar dengan ustadz?”

“oh ya nek monggo, silahkan nek, mari di dalam rumah saja” jawab sang ustadz sambil mempersilahkan si nenek masuk ke rumahnya, sembari memberikan tanda kepada isterinya kali ini untuk kembali masuk rumah dan membuatkan minuman untuk si nenek.

Ketika si nenek ini mengeluarkan bungkusan dari tas cangklongnya, sang ustadz terkejut karena melihat apa yang dibawa nenek tersebut adalah berupa uang yang dibungkus dalam kantong plastik dan jumlahnya cukup banyak sekitar satu juta lebih. Ternyata si nenek tadi bukan datang untuk mengemis melainkan untuk bersedekah. Sang ustadz dan istrinya kagum bahkan sampai menitikkan air mata haru dengan apa yang dilakukan oleh nenek tersebut, karena di tengah hidupnya yang serba kurang si nenek masih menyempatkan diri menabung untuk sedekah…

***


Subhanallah…
Dari kisah nenek di atas saya tergugah untuk belajar dan berusaha lebih sering bersedekah, begaimanapun keadaannya. Malah kalau bisa ketika mengalami masa sulit dan kita mau bersedekah, insya Allah kesulitan itu akan segera berakhir. Dan tentu saja pahala dan nilai sedekah di waktu sempit bisa lebih besar dari sedekah di waktu lapang. Meskipun sedekah di waktu lapang juga besar nilainya daripada tidak bersedekah sama sekali.

Pernahkah kita mengalami pada suatu saat dimintai sumbangan untuk keperluan umat, dan pada saat itu kita hanya memberikan uang ala kadarnya, yang penting sudah nyumbang. Padahal uang yang dikeluarkan untuk sedekah itu tidak seberapa jumlahnya dibandingkan uang yang kita keluarkan untuk hura-hura, kumpul dengan teman makan di restoran, beli baju mewah di mall, beli sepatu bermerk dan mahal, beli parfum dengan harga ratusan ribu rupiah. Pernahkan kita merenungkan hal ini? Betapa beratnya kita mengeluarkan uang banyak untuk bersedekah dan betapa ringannya kita menghambur-hamburkan uang hanya untuk hal-hal yang sifatnya komsumtif dan duniawi.

Padahal anjuran dan perintah Allah swt berinfaq atau bersedekah pada waktu lapang tujuannya untuk menghilangkan rasa sombong, serakah dan cinta yang berlebihan terhadap harta. Sedangkan bersedekah di waktu sulit dianjurkan agar sifat manusia yang lebih suka diberi dari pada memberi bisa berubah menjadi suka memberi daripada diberi. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.

Islam pun mengajarkan kita untuk tetap bersedekah di waktu lapang maupun di waktu sempit, sebagaimana firman Allah swt. dalam Surat Ali-Imran: 133-136.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yag menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik... Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang yang beramal."
Semoga kita menjadi umat yang senantiasa selalu bisa bersedekah baik dalam kondisi lapang maupun sempit. Jikapun kita sudah tidak memiliki apapun untuk diberikan, mari bersedekah dengan doa dan atau senyuman. Dan yakinlah, bahwa sesungguhnya Allah swt senantiasa memberi kemudahan bagi kita untuk beramal shalih dengan keikhlasan dan hanya berharap ridlo dari-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar